Contoh Makalah Pendidikan – Hallo, best Jobbers. Salam sejahtera di manapun anda berada. Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga anda senantiasa dalam keadaan yang baik dan luar biasa.
Best Jobbers, kembali lagi kita bertemu dalam portal keilmuan kesayangan kita bestjobaroundtheworld.com. Portal keilmuan yang akan selalu hadir untuk membantu anda dalam menemukan berbagai contoh karya ilmiah.
Dalam portal ini kembali saya akan memberikan contoh makalah. Tema contoh makalah kali ini adalah contoh makalah pendidikan. Dalam contoh makalah pendidikan ini saya akan mengulas beberapa teori tentang dunia pendidikan.
Contoh makalah pendidikan inimenggunakan desain makalah sederhana. Dalam contoh makalah pendidikan ini, desain makalah saya buat dalam 3 bab.
Contoh makalah pendidikan berisi BAB I: Pendahuluan, BAB II: Pembahasan dan BAB III: Penutup. Saya tidak menuliskan kata pengantar, daftar isi, maupun hal-hal lain yang jarang digunakan dalam makalah di berbagai perguruan tinggi.
Saya membuat contoh makalah pendidikan ini atas rekomendasi dari teman-teman saya dari Fakultas Tarbiyah IAIN Pekalongan. Banyak teman-teman yang merekomendasikan membuat contoh makalah pendidikan karena kebutuhan akan contoh makalah pendidikan ini cukup tinggi.
Hal ini mengingat mahasiswa yang mengambil jurusan ilmu kependidikan cukup banyak di kota ini.
Di bawah ini dapat Best Jobbers semua simak contoh makalah pendidikan yang saya sadur dari makalah karya Eka Puji Astutik, dkk mahasiswa FTIK IAIN Pekalongan. Semoga contoh makalah pendidikan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan keilmuan Best Jobbers semua.
Dalam artikel ini, saya juga menyediakan sumber dari makalah asli (otentik) dalam format document Microsoft Word yang dapat anda semua download DI SINI atau dapat juga melalui link yang saya sediakan di akhir artikel.
Baca Juga : Contoh Makalah Doc.
Contoh Makalah : Keterampilan Dasar Guru Dalam Proses Pembelajaran

TheMoonDoggies
Dalam artikel contoh makalah pendidikan ini saya mengangkat tema : Keterampilan Dasar Guru Dalam Proses Pembelajaran. Di sini kita akan belajar mengenai beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran.
Dalam contoh makalah pendidikan ini juga akan dibahas keterampilan dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai professional.
Bab I : Pendahuluan

Bab I merupakan bab pendahuluan. Dalam contoh makalah pendidikan ini yang melatar belakangi penulisan makalah adalah urgensi tentang kompetensi guru sebagaimana diatur dalam undang-undang.
Latar Belakang
Seorang guru adalah pencetak generasi terdidik masa depan. Oleh karena itu pemerintah selalu berupaya membenahi kompetensi yang dimiliki oleh guru.
Dalam hal ini melalui Kementerian Pendidikan, yaitu Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan. Dimana dalam prakteknya, setiap daerah memiliki perwakilan.
Namun demikian, sebagai seorang guru yang diharapkan dapat mencetak generasi emas, maka beberapa kompetensi harus dimiliki oleh para guru. Kompetensi itu berguna dalam menunjang keprofesionalan kinerja guru.
Dalam pembehasan, beberapa undang-undang guru, kompetensi guru telah diatur dalam undang-undang yaitu UU no. 14 th. 2005.
Hal itu berkaitan juga salah satunya kompetensi guru dalam mengajar.
Meskipun tidak dipungkiri masih banyak guru yang cara mengajarnya konvensional, namaun dewasa ini pemerintah telah menggalakan peran serta peserta didik dalam prose pembelajaran.
Oleh karena itu, tidak berlebihan kiranya jika kami membahas lebih dalam akan kompetensi guru dalam mengajar.
Rumusan Masalah
Adapun dalam membatasi pembahasan maka kami merumusakan masalah sebagai berikut :
Apa pengertian mendidik dan mengajar ?
Bagaimana keterampilan dasar guru dalam pembelajaran ?
Bagaimana peran guru dalam proses pembelajaran ?
Bab II : Pembahasan

Bab III berisi pembahasan dalam contoh makalah pendidikan ini. Sistematika pembahasan dimulai dari pengertian dengan menyebutkan teori-teori dari para ahli. Dalam pembahasan ini, kemampuan analisa sangat mempengaruhi kualitas makalah.
Pengertian Mengajar Dan Mendidik
Pakar pendidikan, Sikun Pribadi, mempunyai pendapat bahwa pengajaran adalah kegiatan pembinaan dalam ranah kognitif dan psikomotorik . Demikian yang dikutip oleh Zaenal Mustakim dalam bukunya Strategi dan Metode Pembelajaran.
Lebih lanjut beliau mengemukakan bahwa ranah kognitif bertujuan untuk mencerdaskan peserta didik, berpikir kritis dan banyak pengetahuan sedangkan ranah psikomotorik berhubungan dengan syaraf motorik kasar.
Yaitu diantaranya sebuah gerakan nyata yang dilakukan oleh seseorang. [1]
Secara praktis mengajar dan mendidik adalah kegiatan bersama guru dan peserta didik dalam berinteraksi dalam pembelajaran.
Namun perlu diketahui bahwa mengajar lebih bersifat menyampaikan pengetahuan sedangkan mendidik bersifat penanaman nilai-nilai moral.
Mengajar merupakan aktivitas yang dilakukan oleh guru. Dimana guru merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran.
Sukses tidaknya mengajar maka dapat dilihat dari adanya perubahan pada peserta didik.[2]
Keterampilan Dasar Guru Dalam Mengajar
Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran (set induction and closure skills)
Keterampilan membuka pelajaran ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi murid agar minat dan perhatiannya terpusat pada apa yang akan dipelajarinya.
Dengan demikian usaha tersebut akan memberikan efek yang positif bagi kegiatan pembelajaran.
Dengan kata lain, kegiatan yang dilakukan oleh guru dimaksudkan untuk menciptakan suasana mental siswa agar terpusat pada hal-hal yang dipelajarinya.
Kegiatan membuka pelajaran tidak hanya dilakukan oleh guru pada awal jam pelajaran, tetapi juga pada awal setiap penggal kegiatan inti pelajaran yang diberikan selama jam pelajaran itu.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengemukakan tujuan yang akan dicapai, menarik perhatian siswa, memberi acuan, dan membuat kaitan antara materi pelajaan yang telah dikuasai oleh siswa dengan bahan yang akan dipelajarinya.
Tujuan keterampilan membuka pelajaran, yaitu:
Untuk membantu siswa mempersiapkan diri agar sejak semula sudah dapat membayangkan pelajaran yang akan dipelajarinya.
Untuk menimbulkan minat dan perhatian siswa pada apa yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar.
Untuk membantu siswa agar mengetahui batas-batas tugas yang akan dikerjakan.
Untuk membantu siswa agar mengetahui hubungan antara pengalaman- pengalaman yang telah dikuasainya dengan hal-hal baru yang akan dipelajari atau yang belum dikenalnya.[3]
Hal-hal yang harus diperhatiakan oleh guru sebagai komponen utama dalam menutup dan membuka pembelajaran diantaranya:
Menarik perhatian peserta didik
Menumbuhkan motivasi peserta didik
Memberikan acuan
Mengaitkan pembelajaran dengan beberapa hal[4]
Meninjau kembali
Mengadakan evaluasi
Memberi tindak lanjut.[5]
Menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengahiri kegiatan pembelajaran.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses pembelajaran.
Hal itu dapat dilakukan dengan merefleksikan pembelajaran. [6]
Dalam membuka dan menutup pembelajaran maka hal-hal paling prinsip yang harus diperhatikan oleh guru diantaranya :
Bermakna, supaya kegiatan membuka dan menutup lebih bermakna maka kegiatan tersebut harus relevan dengan tujuan dan materi pembelajaran.
Berurutan dan berkesinambungan, kegiatan membuka dan menutup dalam pembelajaran itu satu kesatuan yang salaing terkait oleh kerena itu harus dilakukan secara berkesinambungan
Dilakukan diawal dan diakhir topik. [7]
Keterampilan Menjelaskan Materi
Hubungan dengan menjelaskan materi maka ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh guru supaya dalam menjelaskan materi tersebut akan berjalan dengan abik diantaranya adalah bahwa guru ahrus memiliki wawasan yang luas khususnya dalam kependidikan.
Hal itu bertujuan supaya guru dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menentukan tindakan pendidikan. Keputusan yang tepat akan meminimalisir guru dari kesalahan dalam menangani peserta didik. [8]
Selain wawasan kependidikan maka yang lebih penting yaitu wawasan tentang apa yang akan diajarkan. Seorang guru harus benar-benar telah menguasai materi yang akan diajarkan.
Oleh sebab itu, teknik belajar sepanjang hayat harus diterapkan oleh guru untuk dirinya sendiri.
Hal itu dikarenakan bahwa semakin lama zaman telah berubah maka berubah pula perlakuan dan cara guru menyampaikan materi kepada peserta didik.
Dalam menjelaskan kepada peserta didik maka yang herus guru lakukan sekurang-kurangya :
Kejelasan dalam pengucapan yang dapat dimengerti siswa
Menggunakan ilustrasi yang dapat memperjelas maksud
Memberikan tekanan pada materi yang penting
Imbal balik dengan mengajukan pertanyaan
Keterampilan mengajar dan membimbing diskusi kelompok kecil, kelompok besar, dan individu
Hal diatas dapat dilakukan dengan langkah awal diantaranya :
Mengadakan pendekatan secara pribadi
Mengorganisasi kelompokmdengan baik
Membimbing dan memudahkan belajar
Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran[9]
Siswa adalah subyek belajar. Maka pembelajaran hendaknya berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus aktif dalam proses pembelajaran.
Oleh karena itu teknik diskusi kecil atau juga diskusi besar dalam kelas memungkinkan siswa untuk belajar aktif dan berbicara.
Sebagai salah satu alternatif bentuk pembelajaran maka Edi sugito dan Yuliani Nuraini demikian yang dikutip dalam bukunya Barnawi dan Muhammad Arifin maka manfaat diskusi diantaranya :
Mengembangkan kemampuan berfikir dan berkomunikasi
Meningkatkan disiplin
Meningkatkan motivasi belajar
Mengembangkan sikap saling membantu
Meningkatkan pemahaman materi
Supaya diskusi dapat berjalan dengan baik maka guru dituntut untuk memiliki ketrampilan :
Memusatkan perhatian, hal itu dilakukan guru jika suatu kelompok gagal memusatkan perhatian pada masalah yang sedang dibahas maka tugas guru untuk mengarahkan kembali supaya sesuai denga yang dibahas.
Memperjelas masalah supaya menghindari perbedaan persepsi
Menganalisis pandangan siswa yang berbeda
Meningkatkan kontribusi peserta didik. Misalnya dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
Mendistribusikan peserta didik, misalnya mendorong siswa yang diam untuk berbicara
Menutup diskusi dengan menyimpulkan hasil diskusi.[10]
Keterampilan bertanya
Guru harus menciptakan kegiatan bertanya. Setelah itu, guru juga harus memancing siswa agar mau menjawab pertanyaan dari guru.
Kegiatan komunikasi ini hemdaknya dilakukan multi arah anatara guru dan beberaspa murid. Dengan demikian akan meningkatkan interaks aktif.
Interaksi aktif dapat meningkatka frekuensi berpikir sehingga struktur kognitifnya semakin berkembang.
Menurut Egi Sugiyono dan Yuliani Nuraini dalam bukunya Barnawi dan Muhammad Arifin, maka tujuan guru mengajukan pertanyaan diantaranya :
Mengembangkan pendekatan supaya siswa dapat aktif, sehingga keterlibatan siswa akan terjalin
Menimbulkan keingintahuan supaya dapat membangkitkan siswa berminat pada masalah yang dihadapi
Merangsang pola pikir
Menuntun proses berfikir siswa
Memfokuskan perhatian siswa
Menstrukturkan tugas yang akan diberikan
Mendiagnosis kesuliatan belajar
Mengkomunikasikan harapan guru
Merangsang terjadinya diskusi[11]
Keterampilan Memberi penguatan
Penguatan maksudnya merespon positif dalam pembelajaran terhadap perilaku peserta didik yang positif dengan tujuan mempertahankan dan meningkatkan perilaku tersebut.
Penguatan yang diberikan oleh guru sangat penting bagi peserta didik. Hal itu bertujuan untuk :
Meningkatkan perhatian siswa
Meningkatkan motivasi belajar siswa
Mengarahkan pengembangan berfikir siswa
Mengendalikan tingkah laku siswa
Cara-cara umum yang dapat guru lakukan diantaranya penguatan dengan verbal contohnya memuji perbuatan baik dan memberitahukan perbuatan yang buruk. Sednagkan non verbal dapat dilakukan dengan cara mimik dan gerakan tubuh.
Keterampilan Variasi dalam mengajar dan menggunakan media pembelajaran.
Variasi diantaranya dapat dilakukan dengan variasi gaya mengajar, metode mengajar, bisa pula dengan variasi gerak tubuh. Bisa pula dengan pindah posisi, kontak pandang dan lain sebagainya.
Adapun prinsip-prinsip dalam menggunakan variasi dinataranya ;
Variasi hendaknya bertujuan dalam pemelajaran
Variasi diberikan antusiasme dan kehangatan oleh pendidik
Tidak berlebihan
Fleksibel
Berkesinambungan
Direncanakan dengan baik[12]
Media pembelajaran adalah sarana pembelajaran yang digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Tujuan keterampilan menggunakan media pembelajaran, yaitu:
Memperjelas penyajian pesan agar terlalu verbalistis
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera
Memperlancar jalannya proses pembelajaran
Menimbulkan kegairahan belajar
Memberi kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi langsung dengan lingkungan dan kenyataan
Memberi kesempatan pada siswa untuk belajar secara mandiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
Komponen-komponen keterampilan menggunakan media pembelajaran, yaitu:
Media audio, yaitu media yang digunakan sebagai alat bantu pembelajaran yang mempunyai sifat dapat didengarkan oleh siswa, seperti radio.
Media visual, yaitu media yang digunakan sebagai alat bantu dalam
pembelajaran yang mempunyai sifat dapat dilihat oleh siswa, seperti peta.
Media audio visual, yaitu media yang digunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran yang mempunyai sifat dapat dilihat dan didengar oleh siswa, seperti TV Edukasi.
Keterampilan mengelola kelas
Dalam pembelajaran maka ada kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu kemempuan mengelola kelas supaya kondusif dinataranya bertujuan untuk :
Memelihara kondisi belajar yang optimal
Menyadari kebutuhan siswa
Merespon perilaku siswa
Mengembangkan peserta didik agar tanggungjawab
Mengarahkan siswa agar mematuhi tata tertib
Menumbuhkan kesdaran supaya aktiv dalam kelas[13]
Dalam bukunya Buchari Alma disebutkan bahwa ada beberapa keterampilan dasar mengajar diantaranya :
Konsep dari James Cooper Et Al
a.1 keterampilan menyususn rencana pembelajaran
a.2 keterampilan merumuskan tujuan pembelajaran
a.3 keterampilan menyampaikan bahan ajar
a.4 keterampilan bertanya
a.5 keterampilan penyususnan konsep/ persiapan mengajar
a.6 keterampilan melakukan komunikasi antar personal
a.7 keterampilan mengelola kelas
a.8 keterampilan mengadakan observasi
a.9 keterampilan mengadakan evaluasi
Konsep Turney Et. al
b.1 keterampilan bertanya
b.2 keterampilan mengelola kelas dan menumbuhkan disiplin
b.3 keterampilan memberikan stimulus secara bervariasi
b.4 keterampilan memberi penguatan
b.5 keterampilan menjelaskan
b.6 keterampilan membuka pertemuan
b.7 keterampilan mengajar secara kelompok
b.8 keterampilan untuk mengembangkan pola pikir
b.9 keterampilan mengajar secara individu[14]
Peran Guru Dalam Pembelajaran
Guru sebagai perancang penbelajaran
Merancang dan merencanakan pembelajaran
Proses pembelajaran yang dilakukan sesuai kondisional
Pengendalian kelas dan evaluasi[15]
Guru sebagai pengelola pembelajaran
Guru berperan dalam membimbing pengalaman sehari-hari kerah tingkah laku dan kepribadian yang matang. Salah satu manajemen kelas yang baik adalah ketersediaan kesempatan bagi siswa dalam mengurangi ketergantunganya kepada guru.
Guru sebagai pengarah pembelajaran
Hal itu dilakukan dengan memotivasi siswa diantaranya :
Membangkitkan siswa untuk belajar
Menjelaskan apa yang dapat dilakukan saat akhir pembelajaran
Memberikan apresiasi pada prestasi siswa
Membiasakan belajar yang baik
Guru sebagai evaluator dan fasilitator
Diantaranya guru berperan dalam mengevaluasi pembelajaran siswa dan memfasilitsi belajar siswa supaya menemukan cara yang baik dalam belajar.
Guru sebagai konselor
Diantaranya :
Menolong peserta didik menyelesaikan masalah
Membina hubungan baik dengan lingkungan
Guru sebagai pelaksana kurikulum
Guru adalah pelaksana langsung kurikulum kelas
Guru bertugas mengembangkan kurikulum
Guru yang menghadapi berbagai masalah yang berhubungan kurikulum
Tugas guru yang mencari upaya pemecahanya.
Guru sebagai penghubung dengan lingkungan
Guru adalah sosok yang menghubungkan anak dengan lingkungan disekitarnya. Yang memperkenalkan anak dengan berbagai macam lingkungan. Oleh karena itu, maka guru dituntut untuk mengenali lingkunganya dalam rangka membina hubungan baik dengan masyarakat. [16]
Bab III : Penutup

Step terakhir dari penyusunan makalah yaitu membuat kesimpulan. Kesimpulan ini diambil dari pemaparan-pemaparan teori dan analisa-analisa yang sudah kita tuliskan dalam BAB II.
Simpulan
Guru tidak hanya mengajar tetapi juga mendidik dengan menanamkan nilai-nilai yag ada dalam kehidupan bermasyarakat.
Guru merupakan tonggak lahirnya peradaban yang maju dan beretika oleh karena itu guru harus memiliki beberapa kompetensi sebagai sarana penunjang pekerjaaanya sebagai pendidik.
Dalam kaitanya dengan kompetensi guru, maka kompetensi dasar dalam mengelola pembelajaran harus dimiliki oleh seseorang yang berprofesi sebagai guru.
Keterampilan itu diantaranya keterampilan membuka dan menutup pembelajaran. Dianjutkan dengan keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan atas argumen para sisiwa, keterampilan menggunakan media pembelajaran.
Kemudian selanjutnya keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil maupun besar, keterampilan mengelola kelas dan keterampilan menggunakan variasi pembelajaran.
Dalam melaksanakan tugasnya guru memiliki peranan diantaranya Guru sebagai Merancang dan merencanakan pembelajaran, melakukan proses pembelajaran yang dilakukan sesuai kondisional, mengendalian kelas dan evaluasi, mengelola pembelajaran
Guru berperan dalam membimbing pengalaman sehari-hari kerah tingkah laku dan kepribadian yang matang.
Salah satu manajemen kelas yang baik adalah ketersediaan kesempatan bagi siswa dalam mengurangi ketergantunganya kepada guru. Guru juga sebagai konselor, fasilitator, dan motivator.
Guru juga sebagai pelaksana kurikulum dan menghubungkan anak dengan lingkungan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Alma , Buchari. 2009 . Guru Profesional ( Bandung : Alfabeta)
Barnawi dan Muhammad Arifin. 2012 .Etika dan Profesi Kependidikan ( Yogyakarta : Arruz)
Mulyasa. 2008 .Standar kompetensi dan sertifikasi Guru ( Bandung : Remaja Rosda Karya)
Mustakim , Zaenal. 2018. Strategi dan Metode Belajar Mengajar ( Yogyakarta : Managraf)
Sutarsih , Cicih. 2012. Etika Profesi ( Jakarta : DirJenDikIs ).
Uno, Hamzah. B . Profesi Kependidikan , ( Jakarta : Bumi Aksara, 2007 ).
di bawah ini adalah footnote referensi yang menjadi sumber pembuatan makalah ini
[1] Zaenal Mustakim,Strategi dan Metode Belajar Mengajar, ( Yogyakarta : Managraf, 2018 ). Hlm : 30-31
[2] Ibid . Hlm : 32-33
[3] Cicih Sutarsih, Etika Profesi ( Jakarta : DirJenDikIs,2012 ). Hlm : 88
[4] Barnawi dan Muhammad Arifin, Etika dan Profesi Kependidikan ( Yogyakarta : Arruz, 2012 ).Hlm : 226
[5] Ibid hlm 228
[6] Zaenal Mustakim, Op.Cit. Hlm : 34
[7] Barnawi dan Muhammad Arifin, low.cit . Hlm : 228
[8] Ibid . Hlm 122
[9] Zaenal Mustakim, Op.cit. Hlm: 35
[10] Barnawi dan Muhammad Arifin, low.cit . Hlm: 232-233
[11] Ibid: Hlm 202
[12] Ibid. Hlm : 208-220
[13] Ibid Hlm : 233
[14] Buchari Alma, Guru Profesional ( Bandung : Alfabeta, 2009 ). Hlm : 11-13
[15] E. Mulyasa, Standar kompetensi dan sertifikasi Guru ( Bandung : Remaja Rosda Karya, 2008 ) Hlm : 77-78
[16] Hamzah. B Uno , Profesi Kependidikan , ( Jakarta : Bumi Aksara, 2007 ). Hlm 22-27
download link :
Demikian artikel contoh makalah pendidikan kali ini. Semoga bermanfaat dan dapat memberikan tambahan keilmuan bagi Best Jobbers semua. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Salam sejahtera.